Judul : Terjebak Menikah Ustadz Ganteng
Part 5
Yusuf POV
Aku terbangun pada pukul 04:32, ini sudah kebiasaanku bangun sebelum adzan subuh. Aku sadar jika aku harus mandi wajib agar bersih dari kotoran, bukankah semalam kami berseggama? Aku membangunkan Aysel yang masih tertidur pulas. "Aysel, bangun. Mandi dan sholat sama aku ya," bisikku sambil mengguncang lembut tubuh mungilnya. Aku menghentikan guncanganku pada Aysel.
Sejenak aku memandangi wajah istriku yang begitu menawan. Semalam Aysel memberiku harapan mengenai masa depan rumah tangga kami. Mencintai akan terasa lebih mudah jika dirinya mau berusaha belajar mencintai balik, Aku percaya kalimat itu.
Aysel bangun saat aku masih fokus melihatnya. Dia memandangku dengan ekspresi heran, lalu wajah cantiknya berubah menjadi sendu seperti sedang ada sesuatu yang mengganjal di kepalanya. "Kakak mandi saja dulu," ujar Aysel.
"Baiklah, tapi setelah itu kamu menyusul," ujarku dan dibalas anggukan oleh Aysel. Aku mencium puncak kepala istriku. Suka tidak suka, itu akan menjadi kebiasaan rutinku. Istriku juga tidak memprotes atau melarang aku melakukan itu.
Aktivitas fisik mungkin saja bisa membuat benih cintanya tumbuh di antara kami. Aku akan memperlakukan Aysel dengan baik, dia adalah istriku, belahan jiwaku, satu dan tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun.
Aku melangkah masuk kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Samar-samar aku mendengar adzan subuh berkumandang, aku menghentikan kegiatan mandiku sejenak dan merasakan betapa merdu panggilan Allah itu, suara yang tak henti-hentinya memanggil dan menyerukan kebaikan. Sungguh indah menjadi Islam, itulah yang aku rasakan.
Setelah aku dan istriku mandi. kami menunaikan sholat subuh secara berjamaah. Aku menjadi imam dalam sholatnya. Awalnya kupikir Aysel tidak akan menerimaku. Ternyata, aku salah. Dia membuka diri padaku, meskipun kadang-kadang aku melihat ekspresi jenuh di wajahnya. Aku memaklumi itu karena aku tahu betul bahwa belajar mencintai tidak diajarkan di sekolah-sekolah. Mencintai adalah sebuah pengalaman pribadi.
"Aysel, sepertinya kamu lelah, tidurlah sebentar," pintaku saat kami selesai sholat. Aku melihat wajah Aysel agak lesu. Jadi kupikir dia butuh istirahat. "Iya, Kak," tuturnya lalu mencium tanganku.
Istriku menuruti perintahku, Aku sendiri berjalan menuju dapur berniat memasak sesuatu untuknya. Aysel mungkin lupa jika sekarang dia adalah istriku. Dia harus membuatkan sarapan untukku, tapi tak apa. Untuk hari ini, Aku yang akan memasakkan sarapan untuk dia.
PS : Versi Lengkap bisa klik link di bawah
Link lengkap : https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=null&chapterId=null
Part 1 : https://share.novelme.com/starShare.html?novelId=16131&chapterId=454616
Part 2 : https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=16131&chapterId=498661
Part 3 : https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=16131&chapterId=498666
Part 4 : https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=16131&chapterId=501411
Part 5 : https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=16131&chapterId=501413
Comments
Post a Comment