Prilly Latuconsina merupakan salah satu pemain film berbakat di Indonesia. Sebagian besar orang di tanah air tentu sudah mengenal prestasi wanita cantik kelahiran 1996 tersebut.
Salah satu film Prilly yang mencuri perhatian di tahun 2022 ini adalah film berjudul 'Kukira Kau Rumah', sebuah film yang mengangkat tema kesehatan mental.
Dalam beberapa wawancara, Prilly menyebutkan bahwa dirinya cukup kesulitan memerankan karakter dalam film itu. Maklum saja karena Prilly tidak memiliki riwayat penyakit mental bipolar.
Namun, meskipun begitu Prilly tetap bersikap profesional. Bahkan, ia mencari tahu lebih banyak tentang bipolar kepada ahlinya.
Kerja keras Prilly untuk film 'Kukira kau rumah' ternyata membuahkan hasil. Banyak sekali penonton yang antusias dengan film tersebut, sampai trending di aplikasi berbagi video Tik tok.
Selain apresiasi, ada juga kritikan dari beberapa penonton. Sebagian mereka menyebut bahwa film 'kukira kau rumah' ternyata menceritakan lebih banyak kisah percintaan ketimbang membicarakan tentang penyakit mental bipolar itu sendiri. Selain itu, ending yang menurut sebagian orang yang kurang.
Pada hakikatnya, film merupakan selera. Jadi, kita tidak bisa memaksakan selera kita untuk disukai orang lain. Sehingga siapapun bisa menyuarakan persepsi mereka tentang film ini.
Film 'Kukira Kau Rumah' diciptakan dengan kerja keras dari banyak tim, termasuk aktornya. Walaupun ada sedikit kekurangan, alangkah baiknya kita sebagai penikmat film, kita perlu memberikan apresiasi kepada semua orang yang terlibat dalam produksi film ini.
Setiap film tentu memiliki hikmah yang bisa kita petik di dalamnya. Mari dukung kreator Indonesia dengan menonton filmnya di bioskop resmi atau platform online resmi.
Film 'Kukira kau rumah' merupakan salah satu film yang paling banyak dibicarakan di tahun 2022 ini. Bisa dikatakan film ini banyak dibicarakan di berbagai aplikasi media sosial seperti Tiktok dan Twitter. Film ini menjadi topik trending.
Artinya film ini berhasil membius penonton. Menarik minat penonton untuk melihat seperti apa isi film tersebut. Bagaimana? Apakah kamu setuju dengan artikel ini?
Comments
Post a Comment