Skip to main content

Featured

Jin BTS akhirnya selesaikan wajib militernya sebagai warga negara Korea Selatan

Seoul , Kabar gembira bagi ARMY di seluruh dunia! Kim Seokjin atau lebih akrab disapa Jin, anggota boygroup BTS berhasil menyelesaikan wajib militernya.  Mengutip the KoreaTimes, tampak Jin mendapatkan buket bunga saat meninggalkan acara perayaan 5 tahun Divisi Infanteri Angkatan Darat di Yeoncheon, (12/06).  Dalam acara itu, Jin sempat reuni dengan 5 member BTS lainnya yang masih menjalankan wajib militer yakni; V, Jungkook, Jimin, J-Hope, dan RM.  Disebutkan Suga, satu-satunya member yang absen pada acara tersebut.  Kepada media, Jin menyapa Army dengan berkata, " Hai, ARMY !" sambil tersenyum.  Perayaan privat Jin ini menandakan kemungkinan Jin akan segera kembali ke industri hiburan lagi seperti biasa.  Tentu saja itu berita baik bagi penggemar BTS. Hal itu bisa dilihat dari ucapan selamat yang tidak berhenti diucapkan ARMY kepada Jin.  Bagaimana? Apa kamu termasuk yang ARMY itu? 

I Love You, so Hars Bab 21



๐Ÿ€๐Ÿ€๐Ÿ€

Rafsha merupakan bagian paling penting  dalam kehidupan Hars. Rafsha bukan hanya sekadar kucing, bahkan lebih dari itu. Rafsha sudah dianggap anggota keluarga oleh Hars. Orang tua dan adiknya mungkin memikirkan hal yang sama. Perasaan cinta untuk kucing itu terlampau sangat banyak. 

Sebuah studi menunjukkan bahwa usia kucing anggora tak akan lebih dari 18 tahun. Penelitian itu sepertinya benar adanya. Tahun depan, Rafsha genap 18 tahun. Namun, gejala sakit-sakitan sudah terjadi sekarang ini.

Hars baru saja pulang sekolah ketika kucing peliharaan keluarganya menderita sakit. Kucing itu mual-mual, Hars melakukan segala cara untuk memberikan pertolongan  terhadap kucing itu. Ekspresi Rafsha sangat sedih dan itu membuat Hars terluka. Tatapan kucing itu mengisyaratkan sebuah kepedihan. 

"Rafsha akan baik-baik saja."

Suara Ashraf terdengar parau. Dia berusaha menghibur putranya yang murung. Hars menoleh kepada ayahnya dengan pandangan tak berdaya. Ashraf merangkulnya agar anak itu kuat. Apa yang bisa dilakukan Hars selanjutnya? Selama enam belas tahun, Rafsha telah  menemani hari-harinya. Tidak mudah melupakan momen bersama dengan kucing itu. 

"Dia harus sembuh, Yah. Dia tidak boleh pergi sekarang. Katakan padaku kalau dia tidak sedang sekarat, Yah!"

Sekali lagi, ekspresi Rafsha benar-benar memilukan. Lalu tak berselang lama, kucing itu mendadak agresif. Dia histeris seperti sedang menahan sebuah kesakitan. Mau tidak mau kucing itu dibawa ke klinik hewan untuk penanganan lanjutan. 

Apa yang Hars khawatirkan sebelumnya, ternyata benar adanya. Dokter hewan itu mengklaim bahwa usia Rafsha tidak akan lama lagi. Selain itu, ada benjolan dalam tubuhnya yang membuat kekuatan Rafsha melemah. 

Sedih, dan marah bercampur menjadi satu. Namun, apa yang harus mereka lakukan? Tidak ada. 

"Apakah tidak ada obat untuk memperpanjang usianya? Kami begitu menyayangi Rafsha. Kehilangan dirinya bukanlah bagian dari rencana kami."  

Ashraf berusaha mencari solusi dengan cara bertanya ke dokter hewan. Hanya pria itu yang mampu bicara sekarang. Aisha, Hars, dan Ara bahkan sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Kesedihan menyelingkupi mereka setelah mendapati fakta Rafsha akan segera bertemu dengan ajalnya. 

Ini terlalu cepat untuk mereka. Masih banyak hal yang belum dilakukan bersama Rafsha misalnya menemani Ara sekolah atau bahkan menemani Hars di acara kelulusan SMA-nya. 

"Maaf, Pak. Tidak banyak yang bisa saya lakukan. Rafsha sudah sangat tua. Sebuah anugerah terbesar karena ia mampu bertahan selama hampir 17 tahun lebih."

Saat dokter selesai mengatakan itu, Ashraf langsung merangkul anak dan istrinya. Kabar hari ini sangat mengejutkan, bahkan mungkin membuat mereka semua terpukul. Seakan baru kemarin mereka liburan dan membawa serta Rafsha. Ini benar-benar di luar dugaan mereka. 

"Apakah Rafsha akan mati?" 

Ara bertanya dengan muram. Ashraf mengusap lembut pipi putrinya lalu mencium kening anak itu. Dia memberikan kecupan di kening putrinya tersebut sebagai bentuk dukungan supaya Ara tetap kuat dengan kabar buruk mengenai kucing mereka. 

"Rafsha tidak akan meninggalkan kita. Aku tahu Rafsha akan selalu ada untuk kita. Dia tidak akan mati." Hars berbicara tegas. Jika dibandingkan dengan Ara, Hars jauh lebih menyayangi Rafsha. 

"Kita semua berdoa akan kesehatan Rafsha." Aisha berusaha menghibur. 

Tidak ada yang lebih penting dari memberikan dukungan satu sama lain. Meskipun membayangkan makhluk yang mereka sayangi akan pergi. Itu sangat menyedihkan. 

Saat Rafsha diberikan suntikan berupa obat penenang, Hars bisa melihat bagaimana kucing itu meneteskan air mata. Hars jarang menangis, dan menyaksikan kesakitan kucingnya, cowok itu merasa pilu.

Kucing adalah salah satu peliharaan paling disukai. Mereka bisa dekat dengan kehidupan manusia. 

Sakitnya Rafsha telah mengalihkan Hars dari patah hati karena Clemira. Semua permasalahan mengenai cewek itu seketika menghilang. Pikirannya terus membayangkan akan seperti apa kehidupannya tanpa Rafsha. 

"Apakah Rafsha sedih karena kita tidak pernah mencarikan dia pasangan?" 

Ara berusaha mencari alasan mengapa kucing mereka sakit. Pertanyaan itu seketika muncul dalam benaknya. Hars dan orang tuanya tidak membalas apa-apa. Mereka terlalu sedih untuk menanggapi perkataan si kecil Ara.

***

Rafsha dibawa pulang ke rumah sesuai arahan dokter. Kucing itu lebih banyak istirahat. Jika sakit kucing itu kambuh maka Ashraf diminta untuk memberikan suntikan obat penenang. Pagi sudah tiba, namun Hars belum muncul di ruang makan. Hal itu menimbulkan tanda tanya besar bagi Ashraf. Pasalnya Hars akan berangkat sekolah pagi ini. 

"Panggil kakakmu, Ara," perintah Ashraf dan Ara langsung mengerjakannya. 

Sementara Ashraf meneguk teh buatan istrinya sambil memikirkan cara bagaimana menghibur Hars saat ini. Anak itu pasti sangat syok. 

"Hars akan bangkit, Mas. Dengan Rafsha sakit dari sekarang, kita bisa menyiapkan hati kita kehilangan dirinya suatu hari." Ashraf mengangguk atas perkataan istrinya. Dia menarik tubuh Aisha duduk tepat di sampingnya.  

"Rafsha adalah saudara bagi Hars. Aku hanya berharap putra kita akan baik-baik saja."

"Kita harus optimis."

Selang dua menit, Ara bergabung ke ruang makan dengan mimik cemas. "Kakak tidak ada di kamar, Yah, Bunda!" Ashraf dan Aisha tentu saja terkejut. Bagaimana bisa Hars menghilang di pagi hari seperti ini? Ke mana anak itu pergi? setidaknya pertanyaan itulah yang dipikirkan oleh keduanya.

"Bagaimana mungkin? Memangnya Hars pergi ke mana?"

Semua orang di ruang makan dilanda kebingungan. Rasa penasaran mereka terbayar ketika suara langkah kaki terdengar tak jauh dari mereka. Saat menoleh, di sanalah muncul sosok Hars yang berbadan tinggi, dengan senyuman terukir di wajahnya. Hars masih memakai pakaian tidur sambil menggendong kucing liar berwarna oranye. 

"Alhamdulillah. Akhirnya kamu bisa menyembuhkan luka hatimu, Nak. Ketahuilah bahwa kucing oranye itu adalah sebaik-baik kucing pengganti."

Kucing pengganti? Hars menggeleng keras, menyangkal pernyataaan itu. "Tidak ada yang bisa menggantikan Rafsha." Hars mengucapkannya berapi-api. Sorot matanya merah, menggambarkan sebuah kemarahan yang besar. Ashraf dibuat terdiam oleh kata-kata itu. 

"Ayah tahu. Maafkan Ayah." 

Hars membawa kucing dalam gendongannya menuju kamar di mana Rafsha berada. Aisha dan Ashraf saling berpandangan. Tampaknya Hars akan sangat sulit bila kehilangan Rafsha. Anak itu bahkan mencarikan kucing pendamping untuk Rafsha. 

Padahal Ada hanya menerka-nerka apakah Rafsha kesepian atau tidak? Kemudian Hars sungguh mewujudkan mimpi Rafsha yang mungkin sudah terpendam lama. 

Aisha sudah berkaca-kaca. Namun, Ashraf langsung mendekap istrinya. Dia menguatkan wanita itu. Beberapa hari terakhir ini akan menjadi momen paling menyakitkan bagi mereka. Namun, segalanya akan segera membaik. Hars hanya perlu merenung beberapa hari untuk mengikhlaskan keadaan. 

Aisha hanya berharap jika badai yang menimpa keluarga mereka segera berlalu. Sehingga Hars bisa bahagia kembali dengan kehidupannya bersama trman-teman sebayanya. 

See u next time!

Instagram: 

Author: Sastra_bisu
Hars: Hars_2021
Clemira: Clemira.imut

Comments

Popular Posts