Skip to main content

Featured

Jin BTS akhirnya selesaikan wajib militernya sebagai warga negara Korea Selatan

Seoul , Kabar gembira bagi ARMY di seluruh dunia! Kim Seokjin atau lebih akrab disapa Jin, anggota boygroup BTS berhasil menyelesaikan wajib militernya.  Mengutip the KoreaTimes, tampak Jin mendapatkan buket bunga saat meninggalkan acara perayaan 5 tahun Divisi Infanteri Angkatan Darat di Yeoncheon, (12/06).  Dalam acara itu, Jin sempat reuni dengan 5 member BTS lainnya yang masih menjalankan wajib militer yakni; V, Jungkook, Jimin, J-Hope, dan RM.  Disebutkan Suga, satu-satunya member yang absen pada acara tersebut.  Kepada media, Jin menyapa Army dengan berkata, " Hai, ARMY !" sambil tersenyum.  Perayaan privat Jin ini menandakan kemungkinan Jin akan segera kembali ke industri hiburan lagi seperti biasa.  Tentu saja itu berita baik bagi penggemar BTS. Hal itu bisa dilihat dari ucapan selamat yang tidak berhenti diucapkan ARMY kepada Jin.  Bagaimana? Apa kamu termasuk yang ARMY itu? 

Promosi : Romance Wattpad My Bastard Husban Part 18


#Cebung #MyBastardHusband-YoungDaddy Part 18 
      
           "Apa yang kaubicarakan, Nick? Kau sedang tidak sadarkan diri. Kau mabuk." Yessie berusaha mengelak dari ungkapan hati Nick. Apakah ini nyata? Nick bilang rindu kepadanya setelah lelaki itu tahu kalau Yessie punya suami. Nick tergelak pelan dengan tawa dungu. Dia tengah oleng dan tidak mengendalikan perasaan yang ada di dalam hatinya.

       "Aku sangat mencintaimu, Yessie. Apa kita tidak bisa bersama? Tinggalkan saja Austin. Dia hanya akan menyakitimu, Yessie. Kumohon biarkan aku memilikimu. Aku akan merawat bayimu seperti anakku." Rasa yang selama ini dipendam oleh Austin kini diungkapkan ke Yessie. "Wanita yang selama ini kucintai hanya kau, Yessie. Mengapa kau tidak mengerti juga."

       Yessie kehabisan kalimat. Dia merasa bersalah karena berpikir telah melukai hati Nick. "Maafkan aku. Aku sama sekali tidak pernah menyadari perasaanmu." Jika harus memilih antara Austin dan Nick tentu Nick jauh lebih baik. Tetapi apakah itu benar bila Yessie meninggalkan suaminya demi orang lain? Yessie tidak bisa mempermainkan pernikahannya.

         "Namun aku tidak bisa, Nick. Aku tidak mampu mengkhianati pernikahan kami. Aku tetap akan bertahan bagaimana pun buruknya Aussie memperlakukan aku." Tidak semua yang dilakukan Austin buruk. Sebagian perhatian Austin membikin Yessie merasa amat teduh. Yessie sedang menunggu jawaban Nick saat Austin masuk ke dalam kamar. 

         "Pada akhirnya Austin hanya akan mencampakkanmu, Yessie. Dia dan Erica tidak bisa dipisahkan. Aku tidak bisa menunggu kau terluka karena dia. Aku kenal Austin sejak lama. Kami sahabat sejak kami berusia delapan tahun. Austin seorang bajingan." 

         Ungkapan Nick terdengar jelas di telinga Austin. Yessie ingin melihat raut muka suaminya namun Austin tidak menoleh sedikit pun. Austin sedang mengambil baju di dalam lemari pakaian. Dia memunggungi istrinya. "Kau tidak sadar mengatakan itu. Aku akan mematikan panggilan-mu." Cepat-cepat Yessie mematikan panggilan video yang menghubungkan dia dengan Nick. 

         "Nick tidak bermaksud menjelek-jelekkan dirimu. Aku tidak mau kau salah paham," ujar Yessie setelah berhasil menaruh ponsel di atas kasur. Dia takut Austin marah karena telah mendengar pembicaraan Yessie dan Nick. Yessie merasa sudah nyaman berada di sekitar Austin. Dia tidak mau kedekatan mereka hancur hanya karena Nick menelepon.

          Austin menoleh ke arah Yessie dengan tersenyum miring. "Aku memang bajingan seperti yang dikatakan Nick. Dia benar saat bilang aku dan Erica tidak bisa dipisahkan. Aku mungkin sering berpaling dari Erica tetapi ujung-ujungnya Erica-lah satu-satunya yang mengisi hatiku." Jawaban Austin sangat jelas dan menyenak hati Yessie. 

         "Wow." Hanya kalimat itu yang bisa diujarkan oleh Yessie. Dia sama sekali tidak mengira Austin akan membenarkan perkataan Nick. Yessie merasa sedih tetapi berusaha menyembunyikan kesedihan itu. "Kalian memang pasangan serasi." Austin memakai baju, dia sama sekali menanyakan hati Yessie yang tengah patah berkeping-keping.

          "Kami akan menjadi keluarga yang bahagia di masa depan," balas Austin. Dia berbaring di tempat tidur setelah berpakaian lengkap. Dia sama sekali tidak melihat betapa muram raut wajah Yessie saat ini. "Ya. Itu benar." Apa yang Nick katakan ternyata tidak bohong. Austin hanya mau membuat Yessie terluka. Dia seorang berengsek tidak berperasaan. 

           Yessie tidak mampu mengucapkan lebih banyak kalimat usai Austin menampar harga dirinya sebagai seorang istri. Yessie bagaikan sebungkus plastik tak berguna yang mudah dibuang sesuka hati. "Aku sangat lapar. Apa kau bisa temani aku makan malam?" Mendadak Austin bertanya, Yessie menoleh--menampakkan senyum hampa. 

Link cerita : https://my.w.tt/Qo95jGmbK8
Bab 1: https://my.w.tt/zs8wnJhIz9
Bab 2 : https://my.w.tt/yovXpx5Hz9
Bab 3 : https://my.w.tt/YvjjxozIz9
Bab 4 : https://my.w.tt/EfDMUjJIz9
Bab 5 : https://my.w.tt/5AKlcFPIz9
Bab 6 : https://my.w.tt/vSN2TGXIz9
Bab 7 : https://my.w.tt/8xjPvWcJz9
Bab 8 :  https://my.w.tt/JLUCrQqJz9
Bab 9 : https://my.w.tt/EV8vHgEJz9
Bab 10 : https://my.w.tt/sFgGfyYJz9
Bab 11 : https://my.w.tt/9ciuIM9Jz9
Bab 12 : https://my.w.tt/PTN56vfKz9
Bab 13 : https://my.w.tt/GPpp0ZjKz9
Bab 14 : https://my.w.tt/fKqzHCwKz9
Bab 15 : https://my.w.tt/MKdtmtBKz9
Bab 16 : https://my.w.tt/ysGoPwEKz9
Bab 17 : https://my.w.tt/zsoLR9GKz9
Bab 18 : https://my.w.tt/ZWIO1kKKz9

Comments

Popular Posts